Rabu, 04 Mei 2011
Studi tim peneliti yang dipimpim Chika Nishiyama dari Kyoto Prefectural University of Medicine School of Nursing ini mengungkapkan, kasus gagal jantung saat mandi meningkat 10 kali lipat di musim dingin dibandingkan musim panas.

Fakta ini penting bagi masyarakat Jepang, mengingat sebagian besar penduduknya senang mandi air panas selama berjam-jam guna menenangkan diri setelah sibuk beraktifitas.

Di Jepang, banyak orang berlama-lama mandi air panas karena rumah tradisional Jepang tak tertutup dengan baik layaknya rumah di Barat. "Selain itu, alat pemanas yang ada jarang digunakan," papar Nishiyama. Seperti dikutip Straits Times.

Nishiyama dan tim menggunakan data 11.000 kasus gagal jantung 2005-2007 di prefektur Osaka barat sebagai dasar studi. Berdasarkan data itu, 22% kasus terjadi dalam keadaan tidur dan 9% saat sedang mandi. Sekitar 3% mengalami gagal jantung saat beraktivitas kerja dan 0,5% saat sedang berolahraga.
 
Diketahui, sebanyak 54 kasus gagal jantung pada 10 juta orang terjadi saat sedang berendam. Kemudian, 10 kasus dari 10 juta orang terjadi saat berolahraga
Minggu, 01 Mei 2011
GOM Player adalah perangkat lunak (software) yang dapat melihat atau mendengarkan berkas (file) video dan suara yang dapa diberikan efek khusus. GOM Player memiliki fitur yang dapat memberikan efek equalizer pada suara yang akan dihasilkan, efek equalizer pada suara yang disediakan perangkat lunak ini antara lain Rock, Reggae, Party, Classical, Club, Dance, Full, Bass, dan sebagainya.

GOM Player menyediakan fitur skin yang dapat diubah dalam bentuk basic atau default. Fitur yang tidak kalah canggihnya yaitu adanya fasilitas Pan & Scan, Screen Capture, Advance Capture. GOM Player dapat memutar banyak sekali jenis berkas termasuk AVI, MPEG, DivX, DAT dan lain-lain. Program ini juga dapat melakukan streaming dan dilengkapi berbagai fitur yang menarik. Semua format berkas video dapat dijalankan lewat GOM Player ini

GOM Player dapat berjalan di sistem operasi Windows ME, Windows 2000, Windows XP, atau Windows Vista.

Download Gratis GOM Player

Posted by Kira's Blog
Zat utama dalam dalam bumbu kunyit bisa menjadi bahan dasar murah untuk mendeteksi ledakan. Demikian kata para sejumlah peneliti.

Molekul kurkumin, yang terkandung dalam kunyit, saat ini sudah dikenal memiliki zat yang dapat digunakan untuk mengobati pasien penyakit Alzheimer. Kandungannya memiliki khasiat anti kanker dan antioksidan.

Sekarang sebuah hasil penelitian yang dipaparkan dalam Konferensi Masyarakat Fisika Amerika (APS) menunjukkan zat itu bisa menggantikan cara yang lebih kompleks dalam mendeteksi peledak seperti TNT. Ketika mengumpulkan molekul materi bahan peledak di udara, perubahan cahaya yang dikeluarkannya bisa diukur.

"Spektroskopi berpijar" ini, atau pengukuran pijaran cahaya itu sudah dilakukan dalam beragam teknik untuk mendeteksi dan menganalisa.

Menyinari sejumlah zat kimia bisa menyebabkan zat-zat itu mengeluarkan kembali cahaya dengan warna yang berbeda, kadang-kadang dalam peroide yang lama.

Teknik ini sering digunakan, contohnya dalam benda-benda atau hiasan yang bisa mengeluarkan cahaya di ruangan gelap.

Intensitas cahaya yang dikeluarkan kembali ini bisa berubah bila ada sejumlah molekul berbeda yang diikat dengan molekul yang memancarkan cahaya.Cara itulah yang digunakan dalam teknik mendeteksi.

Abhishek Kumar, peneliti dari Universitas Massachussetts di Lowell, Amerika, dan sejumlah koleganya meneliti teknik ini.

"Bila kita memiliki satu gram TNT, dan kita menggunakan satu miliar molekul udara dari di mana saja di ruangan ini, kita akan menemukan empat atau lima molekul yang dikandung dalam TNT, itulah alasannya molekul-molekul itu sulit terdeteksi," kata Kumar dalam konferensi itu.

"Dan, Departemen Luar Negeri Amerika memperkirakan ada sekitar 60 sampai 70 juta ranjau darat di seluruh dunia. Kita membutuhkan alat pendeteksi murah yang bisa dibawa-bawa dan bisa ditempatkan di lapangan, yang sangat sensitif dan mudah ditangani," tambahnya.

Tim itu menggunakan reaksi kimia untuk menempelkan "molekul-molekul sampingan" kepada kurkumin yang akan mengikat molekul-molekul yang dikandung bahan peledak.

Untuk mendeteksi bahan peledak dengan menggunakan teknik ini, para peneliti menggunakan senter atau alat penghasil cahaya lain yang murah untuk menerangi lapisan film tipis yang mengandung kurkumin, zat itu akan mengeluarkan cahaya di kegelapan.

Akan tetapi bila ada molekul-molekul bahan peledak di udara ruangan, cahaya yang dikeluarkan kurkumin akan jauh lebih redup dan perubahannya mudah diukur.

Tim peneliti yang didanai sebagian oleh pemerintah Amerika ini sedang dalam proses membahas pengembangan teknik membuat alat sensor peledak dengan sebuah perusahaan.

Kunyit Bisa untuk Deteksi Bom

Posted by Kira's Blog
Siapa yang tak kesal dimarahi atau dihina orang lain? Apalagi jika kemarahan itu tanpa alasan. Apakah kita harus membalas kemarahan itu atau justru memendam amarah sendiri?

Sejumlah ahli di Ohio University, Amerika Serikat, mengatakan alangkah baiknya apabila Anda meredam kemarahan dengan mendoakan orang lain. Doa dapat meredam energi negatif efek dari kemarahan dan kekesalan tersebut.

Para peneliti kemudian menemukan fakta dari serangkaian studi. Peneliti memprovokasi kemarahan partisipan. Setelah itu, partisipan diminta mendoakan orang lain yang membutuhkan bantuan maupun dukungan. Hasilnya, kemarahan partisipan reda dan lebih tenang.

Menurut seorang penulis studi Brad Brushman, pakar komunikasi dan psikologi, metode itu sepertinya efektif, bahkan untuk orang yang tidak terlalu religius sekalipun. Studi ini diterbitkan secara online pada 18 Maret di Personality and Social Psychology Bulletin.

"Kami menemukan bahwa doa benar-benar dapat membantu orang mengatasi kemarahan mereka, mungkin dengan membantu mereka mengubah cara mereka memandang kejadian yang membuat mereka marah dan membantu mereka tak terlalu mengambil hati," tuturnya.

Berdoa Efektif Meredakan Kemarahan

Posted by Kira's Blog
Tidak sedikit beranggapan dengan mengonsumsi suplemen makanan seperti antioksidan dan beta karoten menyehatkan tubuh. Tapi mesti berhati-hati jika Anda pasien kanker. Mengapa?

Belum lama ini penelitian diungkap Aru Sudoyo pada penyerahan bantuan dari Jakarta Run Against Cancer Everyone (RACE) untuk Yayasan Kanker Indonesia (YKI), di Hotel Four Seasons Jakarta.

Yang bermanfaat bagi orang sehat, seperti suplemen antioksidan, bisa saja memberikan efek negatif ketika dikonsumsi bersama dengan obat-obat kemoterapi pada pasien kanker.

"Suplemen antioksidan bisa bikin badan makin sehat. Tapi kalau diminum bersama-sama dengan obat kemoterapi, sel-sel kankernya jadi ikut sehat. Ini yang berbahaya karena target kemo adalah membunuh sel kanker," kata dr. Aru.

Meski dalam kondisi sehat antioksidan bisa melawan radikal bebas pemicu kanker, Aru tak menganjurkan suplemen diberikan bersama obat-obat kanker. Demikian juga pada perokok, suplemen antioksidan justru bisa menginduksi atau memicu pertumbuhan sel kanker.

Mengenai terapi alternatif untuk kanker sendiri, hal itu tak dianjurkan karena istilah terapi alternatif berarti menghilangkan terapi utama yakni dengan obat-obatan modern lalu menggantinya dengan jenis terapi lain yang belum terbukti efektivitas dan keamanannya.

“Saya lebih setuju jika terapi alternatif yang umumnya menggunakan herbal itu diposisikan sebagai terapi komplementer, yakni pelengkap terapi utamanya. Itupun tidak boleh sembarangan, karena harus tetap dikonsultasikan dengan dokter untuk mengantisipasi kemungkinan interaksi dengan obat,” ujar Aru.

Aru tak memungkiri kenyataan meskipun ada pasien yang sembuh dari kanker hanya dengan konsumsi herbal, terapi utama sebaiknya jangan dihilangkan sama sekali.

“Memang benar ada yang sembuh, bahkan yang tidak diobati sama sekali juga ada yang sembuh sendiri tapi persentasenya tentu sangat kecil," tandasnya.

Terkait multivitamin dapat mencegah kanker, dalam sebuah studi terbaru yang melibatkan lebih dari 180.000 orang, para ilmuwan melihat jumlah kematian yang sama akibat kanker dan serangan jantung di antara mereka yang minum multivitamin dan yang tidak.

Beberapa studi sebelumnya telah menunjukkan tidak adanya hubungan antara multivitamin dengan penurunan risiko kanker atau penyakit jantung. Riset lainnya juga tidak membuktikan multivitamin dapat melindungi terhadap diabetes.

Kesimpulannya, multivitamin sepertinya tidak dapat melindungi penggunanya dari serangan kanker secara umum, atau kanker paru, usus besar, rektum, prostat atau kanker payudara.

Pengaruh Antioksidan bagi Perokok

Posted by Kira's Blog

Select Your Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Total View Page

Visitors

free counters

Clock

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.