Posted by : Kira's Blog
Selasa, 07 Juni 2011
Mentimun, buah itu akhir-akhir ini populer, dalam arti negatif. Sebab, mentimun dari Spanyol diduga menjadi dalang beredarnya bakteri mematikan, E. coli yang menewaskan 22 orang dan membuat sakit 2.200 lainnya.
Meski toh akhirnya kecambah atau tauge Jerman dijadikan tersangka baru, mentimun tetap bukan favorit. Namun, justru di tengah tudingan itu, astronot Jepang berencana memanen mentimun di Stasiun Antariksa Internasional, jauh di luar bumi di mana syarat kehidupan tumbuhan air dan sinar matahari nihil.
Astronot itu bernama Satoshi Furukawa. Ia diagendakan meluncur ke ruang angkasa Rabu mendatang, untuk bekerja selama setengah tahun di orbit bersama kosmonot Rusia, Sergei Volkov dan astronot NASA, Michael Fossum.
Soal rencana eksperimen 'bertani mentimun; yang dijadwalkan bulan depan, Furukawa mengatakan, itu bagian dari penelitian bagaimana penjelajah luar angkasa masa depan bisa memanen tanamannya sendiri. "Kami berharap bisa memakan hasil panen itu, sayang tak diperbolehkan," kata Furukawa yang seorang dokter, seperti dimuat AP.
Demi kesehatan dan kepentingan misi, para astronot yang akan diluncurkan melalui pusat peluncuran Baikonur di Kazakhstan masih menjalani isolasi ketat, untuk menghindari infeksi. Bahkan saat konferensi pers, Furukawa, Fossum dan Volkov berlindung di balik kaca.
Tak mau kalah dengan Jepang, kosmonot, Volkov mengatakan di wilayah Rusia di Ruang Angkasa Internasional akan ditanami tomat. Dengan bercanda ia berharap para astronot diberi izin untuk menyiapkan salad dari hasil panennya. "Tapi jujur, apa yang sungguh aku inginkan adalah kentang goreng," ujar dia tersenyum.
Namun, apapun hasil bertanam mentimun, Jepang masih memimpin dalam hal peningkatan kuliner di ruang angkasa. Bahkan, astronot Jepang, Soichi Noguchi, membuat sushi (makanan khas Jepang) saat berada di stasiun ruang angkasa tahun lalu.
Untuk diketahui, Fossum, Furukawa dan Volkov dijadwalkan kembali ke bumi pada pertengahan November
Meski toh akhirnya kecambah atau tauge Jerman dijadikan tersangka baru, mentimun tetap bukan favorit. Namun, justru di tengah tudingan itu, astronot Jepang berencana memanen mentimun di Stasiun Antariksa Internasional, jauh di luar bumi di mana syarat kehidupan tumbuhan air dan sinar matahari nihil.
Astronot itu bernama Satoshi Furukawa. Ia diagendakan meluncur ke ruang angkasa Rabu mendatang, untuk bekerja selama setengah tahun di orbit bersama kosmonot Rusia, Sergei Volkov dan astronot NASA, Michael Fossum.
Soal rencana eksperimen 'bertani mentimun; yang dijadwalkan bulan depan, Furukawa mengatakan, itu bagian dari penelitian bagaimana penjelajah luar angkasa masa depan bisa memanen tanamannya sendiri. "Kami berharap bisa memakan hasil panen itu, sayang tak diperbolehkan," kata Furukawa yang seorang dokter, seperti dimuat AP.
Demi kesehatan dan kepentingan misi, para astronot yang akan diluncurkan melalui pusat peluncuran Baikonur di Kazakhstan masih menjalani isolasi ketat, untuk menghindari infeksi. Bahkan saat konferensi pers, Furukawa, Fossum dan Volkov berlindung di balik kaca.
Tak mau kalah dengan Jepang, kosmonot, Volkov mengatakan di wilayah Rusia di Ruang Angkasa Internasional akan ditanami tomat. Dengan bercanda ia berharap para astronot diberi izin untuk menyiapkan salad dari hasil panennya. "Tapi jujur, apa yang sungguh aku inginkan adalah kentang goreng," ujar dia tersenyum.
Namun, apapun hasil bertanam mentimun, Jepang masih memimpin dalam hal peningkatan kuliner di ruang angkasa. Bahkan, astronot Jepang, Soichi Noguchi, membuat sushi (makanan khas Jepang) saat berada di stasiun ruang angkasa tahun lalu.
Untuk diketahui, Fossum, Furukawa dan Volkov dijadwalkan kembali ke bumi pada pertengahan November